1.
Judul
“Budidaya Ikan Gurame
“Metak”, Progresif Perekonomiam Masyarakat Telaga Ngebel”
2.
Identitas Kelompok
a. ADIN ARIYANTI DEWI
[120141400986]
b. ELI RAHMAWATI [120141400996]
c. ERIKE MUTIARA FATIHAH
[120141411461]
d. FINDA DWI AYUNI [120141411455]
e. RIAN FIRMANSYAH [120141411452]
f. SUPRAPTO [120141400991]
g. WAHYUDI [120141400999]
3.
Latar Belakang Proposal Inovasi yang
Dikembangkan
Saat ini obyek wisata di Kabupaten
Ponorogo sudah semakin beragam, selain Tari Reog Ponorogo yang menjadi suatu
simbol Kabupaten tersebut, baru-baru ini Telaga Ngebel yang terletak di sebelah
timur Kabupaten Ponorogo tepatnya di Kecamatan Ngebel pun telah menjadi salah
satu aset penghasilan Kabupaten Ponorogo. Seiring berkembangnya jaman kini
Telaga Ngebel telah berubah menjadi obyek wisata yang bagus untuk dikunjungi
baik oleh masyarakat sekitar Kabupaten Ponorogo maupun masyarakat luar kota. Di
akhir pekan atau di hari libur nasional maupun liburan semester biasanya Telaga Ngebel menjadi tempat
destinasi yang pasti di kunjungi masyarakat. Selain Telaga Ngebel tempatnya
masih sangat asri, di sana telah banyak dibudidayaan
ikan nila di sekitar telaga dengan metode tambak.
Sebenarnya pembudidayaan ikan nila ini
sudah berlangsung lama bahkan telah turun-temurun menjadi mata pencaharian
masyarakat, khususnya masyarakat Telaga Ngebel. Akan tetapi biaya yang
dibutuhkan untuk pembudidayaan dan hasil yang di dapat tidaklah berbeda jauh
sehingga mengakibatkan petani ikan nila tersebut pun sulit untuk mengembangkan
usahanya. Selain itu banyak faktor lain yang juga menjadi hambatan para petani
ikan ini. Secara internal maupun eksternal mayarakat sekitar mengalami berbagai
kendala di dalam pembudidayaan ikan nila. Secara internal mereka hanya
asal-asalan sehingga pembudidayaan ikan nila tersebut sulit untuk menghasilkan
ikan nila yang bermutu tinggi. Sedangkan secara eksternal dengan banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke Telaga Ngebel membuat warga sekitar atau orang
luar khususnya yang tidak membudidayakan ikan nila, memberikan hiburan-hiburan lain bagi wisatawan, seperti
kapal jet maupun perahu yang megelilingi telaga tersebut.
Dengan banyaknya permasalahan yang complicated (rumit) tersebut, seharusnya
masyarakat menjadi lebih produktif
dalam membudidayakan berbagai jenis ikan air tawar, dan salah satu ikan yang
cukup mudah dan menghasilkan harga yang cukup
fantastis untuk di jual di
pasaran
adalah budidaya ikan gurame. Metode pelatihan budidaya ikan Gurame Metak atau
metode tambak sepertinya merupakan hal baru yang belum pernah ada di Telaga
Ngebel sebelumnya. Metode baru yang cukup efektif untuk diterapkan. Banyak
faktor yang dapat dipertimbangkan para petani apabila mereka ingin beralih dengan pembudidayaan ikan nila ke ikan gurame.
Faktor-faktor tersebut antara lain: 1.
Apabila dibandingkan dengan ikan nila harga bibit ikan gurame jauh lebih
terjangkau serta ketika panen ukuran ikan gurame siap konsumsi pun juga sedikit
lebih berat.
2. Dari sisi pembudidayaan, antara ikan nila dan ikan gurame cara mengembangkan
dan membudidayakan ikan tersebut pun tidak jauh berbeda sehingga petani tidak
perlu melakukan pelatihan-pelatihan khusus dalam pembudidayaannya. 3. Permintaan
akan ikan gurame di Indonesia dari tahun ke tahun cendrung meningkat, hal ini
dapat dibuktikan dengan melonjaknya harga ikan tersebut dipasaran bahkan untuk
wilayah perkotaan distribusi ikan gurame harus di datangkan dari
pelosok-pelosok nusantara. Pemdudayaan ikan memang harus disesuaikan berbagai
aspek, dan mekanisme kerja yang efektif. Bardasarkan latar belakang itulah,
kami ingin mengadakan pelatihan khususnya bagi pembudidaya ikan gurame di
daerah sekitar Telaga Ngebel. Yang mana dengan adanya pelatihan pembudidayaan
ikan gurame ini, akan lebih memberikan kontribusi khususnya dalam bidang
ekonomi, karena memang Telaga Ngebel merupakan tempat yang potensial untuk
pembudidayaan ikan.
4.
Manfaat
Program pelatihan pembudidayaan ikan
gurame merupakan program baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktifitas
masyarakat Telaga Ngebel. Dengan adanya inovasi ini menjadikan masyarakat
memperoleh soft-skill dalam bidang
pembudidayaan ikan gurame. Sehingga yang pada akhirnya dapat menjadikan Telaga
Ngebel menjadi salah satu distributor ikan terbesar di kabu-paten Ponorogo.
5. Spesifikasi
(ukuran, bahan dan biaya pembuatan)
No
|
Komponen
Biaya
|
Harga
per Satuan
|
Kebutuhan
|
Biaya
(Rp)
|
|
1.
|
Perjalanan/Transportasi
|
|
|
|
|
|
Transportasi ke lokasi pelatihan
|
10.000/orang
|
10 kali
|
300.000
|
|
|
Pengambilan konsumsi
|
30.000
|
10 kali
|
100.000
|
|
|
Transportasi survey lokasi
|
20.000
|
3 kali
|
60.000
|
|
|
Transportasi Narasumber
|
20.0000
|
4 kali
|
80.000
|
|
540.000
|
|||||
2.
|
Pembuatan
Modul Peserta
|
|
|
|
|
|
HVS
|
40.000/rim
|
3 rim
|
120.000
|
|
|
Cetak modul (colorful) 40 peserta
|
10.000/orang
|
10 kali
|
3.000.000
|
|
|
Pembuatan presensi dan jadwal
|
4.000/pertemuan
|
10 kali
|
40.000
|
|
|
Pembelian buku referensi budidaya
ikan gurame
|
|
|
500.000
|
|
3.660.000
|
|||||
3.
|
Peralatan
Pelatihan
|
|
|
|
|
|
Sewa Tempat Pelatihan
|
1.000.000
|
1 buah
|
1.000.000
|
|
|
Sewa LCD
|
100.000
|
2 buah
|
200.000
|
|
|
Sewa kamera untuk dokumentasi
|
|
|
200.000
|
|
|
Sewa sound system
|
|
|
200.000
|
|
|
Cetak foto
|
|
|
150.000
|
|
|
Lembar penilaian peserta
|
5.000
|
50
|
250.000
|
|
|
Pembuatan undangan peserta
|
|
|
20.000
|
|
|
Pulsa/Contacting
|
|
|
200.000
|
|
2.545.000
|
|||||
4.
|
Konsumsi
|
|
|
|
|
|
Konsumsi Peserta
|
6.000/orang
|
10 kali
|
1.800.000
|
|
|
Konsumsi Pemateri (makan)
|
5.000/orang
|
10 kali
|
150.000
|
|
|
Aqua Kardus
|
20.000/kardus
|
8 kardus
|
160.000
|
|
2.150.000
|
|||||
5.
|
Pelaksanaan
Program
|
|
|
|
|
|
Benih Ikan Gurame
|
1000/ekor
|
100
|
100.000
|
|
|
Pengadaan Pakan
|
20.000/buah
|
30
|
600.000
|
|
|
Obat-obatan
|
|
|
450.000
|
|
|
Perlengkapan
|
|
|
150.000
|
|
|
1.300.000
|
||||
6.
|
Pembuatan
Laporan
|
|
|
|
|
|
Cetak
|
|
|
250.000
|
|
|
Pengetikan
|
|
|
60.000
|
|
|
Pengadaan
|
|
|
50.000
|
|
|
Penjilidan
|
|
|
30.000
|
|
|
|
390.000
|
|||
|
Total
|
10.585.000
|
|||
6. Cara kerja
Metode yang digunakan
dalam pelatihan pembudidayaan ikan gurame adalah sebagai berikut:
6.1
Tahap Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan
untuk menciptakan komunikasi serta dialog dengan masyarakat untuk meningkatkan
tentang pengertian masyarakat tentang cara membudidayakan ikan nila melalui
metode tambak. Tahap sosialisasi ini meru-pakan
tahap yang sangat penting, sebab untuk meyakinkan masyarakat agar mereka
bersedia untuk menerima dan mengimplementasikan langkah-langkah efektif dalam
membudidayakan ikan gurame.
Tahap dan metode
sosialisasi ini meliputi: Pertemuan formal dengan aparat Desa setempat,
pertemuan formal dengan masyarakat maupun pertemuan informal dengan masyarakat
setempat baik itu kunjungan rumah, diskusi kelompok maupun berpartisipasi dalam
kegiatan masyarakat.
6.2 Tahap
Pelaksanaan
a)
Di
dalam tahap pelaksanaan ini masyarakat di model-model pelatihan pembudidayaan
ikan gurame dengan metode tambak. Dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan
antara lain :
Ø Persiapan Pembuatan Tambak
Jenis tambak yang ideal untuk pemeliharaan ikan gurame yaitu kedalaman tambak sebaiknya berkisar antara 0,5-1 m. Kedalaman ini berperan dalam menentukan
tingkat kesuburan tambak dimana
kedalaman tambak berpengaruh
pada masuknya sinar matahari yang berperan pada proses fotosintesis tumbuhan
dalam air, sehingga menyebabkan terse-dianya makanan alami bagi ikan dalam tambak. Sehingga ekosistem ikan nila akan tetap terpelihara dengan baik.
Ø
Penebaran
Benih
Ciri-ciri benih yang baik adalah
yang berwarna cerah dan pergerakannya lincah. Untuk padat penebaran yang
dianjurkan berkisar 15-20 ekor/m2. Tergantung dengan ukuran benih.
Sebelum ditebar benih disucihamakan terlebih dahulu dengan direndam pada
larutan Kalium Permanat (PK) atau malachite green atau garam dapur selama 1-2
hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan
aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga
air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, lalu secara perlahan-lahan
benih dikeluarkan. Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
sebelum penebaran benih adalah :
a)
Benih ikan
Gurame harus dipilih yg sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit & tdk cacat.
Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dlm kantong plastik (sistem
tertutup) atau keramba (sistem terbuka).
b)
Air yg
dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama & penyakit serta
bahan organik lainya.
c)
Sebelum
diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan tempat
pemberokan berupa bak yg berisi air bersih & dengan aerasi yg baik. Bak
pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1mx1m atau 2mx0,5m. Dengan ukuran
tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000–6000 ekor
dengan ukuran 3-5cm. Jumlah benih dlm pemberokan harus disesuaikan dengan
ukuran benihnya.
Ø
Pemberian
Pakan
Jenis pakan yang baik berupa
pellet yang mengandung 25% protein. Selain itu juga dapat diberikan pakan
tambahan berupa dedak halus, ampas tahu atau bahan makanan lain yang mudah
diperoleh. Pemberian pakan per hari harus, yaitu sebanyak 3-5% dari berat tubuh
ikan. Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yg dapat
diatur gizinya, namun di daerah yg agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan
merupakan alternatif yg sangat baik untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya:
daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar,
ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yg teratur dengan kualitas dan kuantitas yg tinggi dapat
meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan lebih cepat. Induk-induk gurame yg sehat dan terjamin makanannya
dapat dipisahkan
dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.
Faktor lain yang tidak kalah penting
adalah pemupukan. Pemupukan dapat
dilakukan dengan bahan kimia & pupuk kandang. Pada umumnya pemupukan hanya
dilakukan 1 kali dlm setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk meningkatkan
makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan dilakukan pada
waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yg diberikan adalah pupuk kandang
sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m 2 kolam, air disisakan sedikit demi sedikit
sampai mencapai ketinggian 10 cm & dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap
berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau
pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m 2 kolam. Pemberian kedua pupuk
tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar & sudut kolam.
Ø Pemanenan
Di dalam tahap pemanenan ini terdapat dua tahap yang
harus selalu diperhatikan oleh petani ikan Gurame. Tahapan itu antara lain
sebagai berikut ini :
a)
Penangkapan
Pemanenan
benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan menyurutkan
air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah
jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan
membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat
baik bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil
pembesaran ikan gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen.
Umumnya pemanenan dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2
tahun mempunyai panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk
ikan yang berumur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor.
Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5
kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air disurutkan sedikit demi sedikit,
penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara penangkapan yang dapat
menyebabkan ikan terluka.
b)
Pembersihan
Setelah
air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan
dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame
saja yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan,
harus diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan
selama 1 hari. tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar.
Lamanya pembersihan disesuaikan dengan besarnya benih.
Ø Pemasaran
Potensi pasar untuk ikan nila
masih sangat lebar dengan harga yang cukup terjangkau pasar, mulai dari nila
yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi
semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Ikan nila ini dapat
Anda pasarkan untuk mensuplay ke berbagai kolam peman-cingan ikan, pasar-pasar
tradisional maupun supermarket, rumah makan, bahkan untuk skala ekspor.
Pemasaran
benih ikan dan ikan gurami konsumsi dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung. Pada jalur pemasaran benih, pemasaran secara langsung dilakukan oleh
petani pembenih kepada petani pembesar ikan, sedangkan pada jalur pemasaran
ikan gurami konsumsi dilakukan oleh petani pembesar kepada konsumen akhir
(misalnya konsumen rumah tangga di pasar). Pemasaran tidak langsung dilakukan
melalui lembaga perantara (pengepul, bandar, pedagang besar dan pengecer). Pola
distribusi secara tidak langsung bervariasi dapat menggunakan satu sampai empat
lembaga perantara. Sehingga, karena pada setiap cabang pemasaran pelaku
mengambil keuntungan, maka dengan semakin panjangnya jalur distribusi pemasaran
mengakibatkan harga ikan gurami yang diterima konsumen akhir menjadi semakin
tinggi.
a)
Pemasaran benih
Benih yang dihasilkan oleh pendeder dapat langsung di
jual kepada pembesar ikan yang menjadi langganannya secara langsung atau
melalui pedagang parantara. Penjualan benih biasanya disertai jaminan terhadap
resiko kematian selama beberapa waktu tertentu (biasanya 1 sampai dengan 2
minggu), tergantung kesepakatan antara pembeli dengan penjual. Transaksi penjualan
benih dapat dilakukan di pasar ikan atau di kolam ikan. Biasanya permintaan
benih meningkat setelah hari raya yaitu untuk memenuhi kebutuhan benih yang
akan dibesarkan setelah ikan gurami ukuran konsumsi habis di panen untuk hari
raya.
b)
Pemasaran gurami konsumsi
Ikan gurami konsumsi di jual dari pembudidaya kepada
pedagang pengumpul untuk selanjutnya di jual kepada pengecer yang diteruskan
kepada konsumen akhir. Namun demikian ada kalanya pembudidaya ikan langsung
menjual kepada konsumen akhir. Biasanya penjualan ikan gurami konsumsi
meningkat pada saat perayaan hari-hari besar
6.2
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi
merupakan tahap akhir yang diperlukan untuk dijadikan parameter pelaksanaan
program ini. Sehingga dengan adanya tahap evaluasi ini dapat diketahui kendala-kendala
apa saja yang menjadi hambatan selama pelaksanaan program pelatihan budidaya
ikan nila ini. Sehingga untuk bekerlanjutannya dapat meminimalisir berbagai
kendala tersebut.
7. Kelebihan dan kelemahan
a. kelebihan
§ Meningkatkan perekonomian masyarakat
sekitar khususnya pembudidaya ikan nila dan eksplorasi wilayah tambak.
§ Semakin banyaknya pembudidaya ikan nila
dari kalangan masyarakat sekitar telaga Ngebel.
§ Tingkat permintaan konsumsi ikan nila
semakin meningkat di pasaran
§ Menjadikan Telaga Ngebel menjadi salah
satu distribusi ikan nila terbesar di Kabupaten Ponorogo.
b. kelemahan
§ Dalam proses distribusi masih
mengalami kendala, yang menjadikan minat konsumen rendah.
§ Proses pemasaran cenderung
mengalami pasang surut.
§ Terkadang pemesanan benih tidak
sesui dengan harapan.
§ Rawan terhadap pencemaran air
di lingkungan tambak.
8. Lampiran (berupa
gambar/foto/compact disc (CD) dan informasi lain yang dirasa perlu)
1)
Biodata Anggota Kelompok
1.
Biodata Ketua
a.
Nama : Rian Firmansyah
b.
NIM : 120141400999
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Nganjuk, 31 Mei 1994
e.
Alamat
asal : RT.02 RW.05, Ds. Ngadiboyo, Kec. Rejoso, Kab Nganjuk
f.
Alamat
di Malang : Belakang Perumahan Pondok Harapan indah No. 918
g.
No.HP :
085749090702
i.
Nama
ayah : Subandi
j.
Nama
ibu : Damini
k.
Alamat
orangtua : RT.02 RW.05. Ds. Ngadiboyo, Kec. Rejoso, Kab. Nganjuk
l.
Riwayat
pendidikan
No.
|
Tahun
|
Nama
Lembaga
|
1
|
2000-2006
|
SDN
Ngadiboyo II
|
2
|
2006-2009
|
SMPN
1 Rejoso
|
3
|
2009-2012
|
SMAN 1 Gondang
|
4
|
2012-sekarang
|
S-1
Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang
|
2.
Biodata Anggota 1
a.
Nama : Adin Ariyanti Dewi
b.
NIM : 120141400986
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Tulungagung, 02 Juli 1994
e.
Alamat
asal : RT.02 RW.01, Gamping, Campurdarat, Tulungagaung
f.
Alamat
di Malang : Jl. Jombang Gang 1A No.54E
g.
No.HP : 087759902103
i.
Nama
ayah : Riyanto
j.
Nama
ibu : Willy Wiyanti
k.
Alamat
orangtua : RT.02 RW.01, Gamping, Campurdarat, Tulungagaung
l.
Riwayat
pendidikan
No
|
Tahun
|
Pendidikan
|
1
|
1999 – 2000
|
TK Dharma Wanita 02 Gamping
|
2
|
1999 – 2000
|
SDN 01 Gamping
|
3
|
2006 – 2009
|
SMPN 01 Campurdarat
|
4
|
2009 – 2012
|
SMAN 01 Campurdarat
|
5
|
2012 - sekarang
|
S-1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri
Malang
|
3.
Biodata Anggota 2
a.
Nama : Eli Rahmawati
b.
NIM : 120141400996
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Kediri, 27 Agustus 1993
e.
Alamat
asal : RT.01 RW.01, Ngadi, Mojo, Kediri
f.
Alamat
di Malang : Jl. Jombang Gang 1A No.47
g.
No.HP : 085745236077
i.
Nama
ayah : Munasip
j.
Nama
ibu : Siti Badriyah
k.
Alamat
orangtua : RT.01 RW.01, Ngadi, Mojo, Kediri
l.
Riwayat
pendidikan
No
|
Tahun
|
Pendidikan
|
1
|
1999 - 2000
|
TK Dharma Wanita Ngadi I
|
2
|
1999 - 2000
|
SDN Ngadi I
|
3
|
2006 - 2009
|
MTs. Sunan Kalijogo
|
4
|
2009 - 2012
|
MA. Al-Mawaddah Blitar
|
5
|
2012 - sekarang
|
S-1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri
Malang
|
4.
Biodata Anggota 3
a.
Nama : Erike Mutiara Fatihah
b.
NIM : 120141411461
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Bandung, 24 Mei 1994
e.
Alamat
asal : Jl.dr.soetomo no 88 Rt3/Rw4 Junrejo-Batu
f.
Alamat
di Malang : Jl.dr.soetomo no 88 Rt3/Rw4 Junrejo-Batu
g.
No.HP : 081805983980
i.
Nama
ayah :
Ujang Juhana
j.
Nama
ibu : Sri Yuningsih
k.
Alamat
orangtua : Jl.dr.soetomo no 88 Rt3/Rw4 Junrejo-Batu
l.
Riwayat
pendidikan
No
|
Tahun
|
Pendidikan
|
1
|
1999 – 2000
|
TK Al-Ashari
|
2
|
1999 – 2000
|
SDN 03 Junrejo
|
3
|
2006 – 2009
|
SMPN 03 Batu
|
4
|
2009 – 2012
|
SMKN 4 Malang
|
5
|
2012 - sekarang
|
S-1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri
Malang
|
5.
Biodata Anggota 4
a.
Nama : Finda Dwi Ayuni
b.
NIM :
120141411455
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Sidoarjo, 29 juni 1993
e.
Alamat
asal : Perumahan Permata Asri Gempeng Blok K-12a, Bangil-
Pasuruan
f.
Alamat
di Malang : Jl. Gajayana Komplek UIN Malang
g.
No.HP : 08563590248
i.
Nama
ayah : Sulistyono
j.
Nama
ibu : Mujiati
k.
Alamat
orangtua :Perumahan Permata Asri Gempeng Blok K-12a, Bangil-
Pasuruan
l.
Riwayat
pendidikan
No
|
Tahun
|
Pendidikan
|
1
|
1999 - 2000
|
TK Masyitoh 1
Gempol
|
2
|
1999 - 2000
|
SDN 01 Kejapanan
|
3
|
2006 - 2009
|
SMPN 01 Gempol
|
4
|
2009 - 2012
|
MAN 01 Bangil
|
5
|
2012 - sekarang
|
S-1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri
Malang
|
6.
Biodata Anggota 5
a.
Nama : Suprapto
b.
NIM : 120141400991
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Magetan, 20 Februari 1993
e.
Alamat
asal : Ds. Trosono, Kec. Parang, Kab. Magetan
f.
Alamat
di Malang : Jl. Candi II No. 504 gg. Nusa Indah Karangbesuki Malang
g.
No.HP : 085646259066
i.
Nama
ayah : Djuair
j.
Nama
ibu : Tukinem
k.
Alamat
orangtua : Ds. Trosono, Kec. Parang, Kab. Magetan
Riwayat pendidikan
No
|
Tahun
|
Pendidikan
|
1
|
1999 - 2000
|
TK Mardisila
|
2
|
2000 - 2006
|
SDN Trosono II
|
3
|
2006 - 2009
|
SMPN 3 Parang
|
4
|
2009 - 2011
|
SMK Yosonegoro Magetan
|
5
|
2012 - sekarang
|
S-1 Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri
Malang
|
7.
Biodata Anggota 6
a.
Nama : Wahyudi
b.
NIM : 120141400999
c.
Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan/S-1 Pendidikan
Luar Sekolah
d.
Tempat/tanggal
lahir : Ponorogo, 31 Maret 1993
e.
Alamat
asal : RT.02 RW.01, Karang
Talok, Babadan, Ponorogo
f.
Alamat
di Malang : Jl. Terusan Ambarawa
gang 2 no.18
g.
No.HP : 085645718337
i.
Nama
ayah : Saimun
j.
Nama
ibu : Sobingatun
k.
Alamat
orangtua : RT.02 RW.01, Karang
Talok, Babadan, Ponorogo
l.
Riwayat
pendidikan
No.
|
Tahun
|
Nama
Lembaga
|
1
|
2000-2006
|
SDN
3 Babadan,Ponorogo
|
2
|
2006-2009
|
SMPN
1 Babadan,Ponorogo
|
3
|
2009-2012
|
SMK
N 1 Jenangan Ponorogo
|
4
|
2012-
|
S-1
Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang
|
2)
Dokumentasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar